INTRA UTERINE INSEMINATION (IUI)


Apa itu inseminasi?
-Teknik reproduksi inseminasi atau Intra Uterine Insemination (IUI) adalah cara memasukkan sel2 sperma yang telah dipreparasi (pencucian sperma supaya lebih aktif spermanya) langsung ke dalam rongga rahim dengan suatu kateter pada saat menjelang ovulasi (masa subur)

Apa sebab dokter menganjurkan?
-Dokter menemukan adanya gangguan fungsi reproduksi, yang meliputi hal-hal berikut:

  1. Gangguan penyampaian sel2 sperma ke dalam vagina karena kerusakan anatomi pada penis atau vagina, disfungsi seksual pada pria/wanita, atau ejakulasi retrograd (tertahan),
  2. Hasil uji pasca sanggama yang buruk yaitu kemampuan sel2 sperma u/ hidup da berenang di dalam cairan rahim wanita kurang baik,
  3. Gangguan factor lendir dan leher rahim, dengan insem sperma dikirim langsung ke rahim tanpa menyentuh vagina,
  4. Berkurangnya jumlah,bentuk, dan gerakan sel2 seperma (oligoasthenozoospermia) tingkat sedang. Dengan insem, akan "memotong" perjalanan sel sperma melewati organ reproduksi wanita. Namun keberhasilan insem masih sangat ditentukan o/ jumlah sperma (idealnya masih di atas 20jt/cc)
  5. Gangguan hormon seperti gangguan fase luteal atau sindroma LUF dan setelah dicoba dengan pengobatan selama beberapa bulan tapi tidak berhasil,
  6. Endometriosis minimal,
  7. Infertilitas yang belum diketahui sebabnya.Apa syaratnya?-Pasangan suami istri sah dengan usia istri tidak lebih dari 45 th (tapi idealnya masih dibawah35 th yang lebih mudah berhasil)-Tidak ada kontraindikasi u/hamil, reproduksi istri dapat merespon terhadap obat pemicu ovulasi, kedua sal telur normal, bebas dari infeksi TORSH-KM, hepatitis, sifilis, dan HIV/AIDS

PROSEDUR PELAKSANAAN

Pada istriApa saja pemeriksaan awal sebelum tindakan?

Data diri pasien, riwayat kehamilan, dan siklus haid 6bbulan terakhir

  1. Pemeriksaan ginekologis, misalnya tidak ada infeksi,
  2. Pemeriksaan USG transvaginal
  3. Pemeriksaan HSG u/ melihat keadaan sal telur dan rahim (HSG ini merupakan suatu proses dimana istri berbaring dan dimasuki sebuah cairan kontras yang disemprotkan ke rahim melalui vagina, dan beberapa menit kemudia dilihat di layar sinar X apakah ada penyumbatan/tidak)
  4. Pemeriksaan hormonal untuk melihat FSH,LH,P$, dan E2. Namun bgiasanya ini dilakukan pada wanita dengan siklus haid tak teratur, amenorea, dan kurang respon terhadap obat2an pemicu ovulasi,
  5. Trial sounding (sondase rahim) u/ mengetahui arah panjang leher dan rongga rahim
  6. Analisa, sperma (pada suami) termasuk pemeriksaan antibody sperma.

Bagaimana prosedur pelaksanaannya?

  1. Pada istri diberi obat untu memicu ovulasi. Pemberian tergantung pada kasus,
  2. Pasangan suami istri normal hanya diberi klomifen sitrat (serophene dll) mulai hari ke3-5 menstruasi selama 5 hari,
  3. Pasangan suami istri dengan masalah seperti anovulasi atau gangguan hormon diberi HMG atau FSH untuk memicu perkembangan sel telur. Dosis ini umumnya diberikan pada hari ke5-9,4.Pemeriksaan USG vaginal u/melihat perkembangan folikel,
  4. Setelah dilihat dan sel telur ukurannya sudah mencapai minimal 18mm maka akan diberikan suntikan HCG untuk memecah sel telur, ovulasi (pecahnya folikel dan mengeluarkan sel telur) terjadi 36-42 jam setelah suntik HCG,
  5. Tahap pelaksanaan yaitu pemasukan sel2 sperma yang telah di"cuci" ke rongga rahim. Dilakukan 36 jam setelah suntik HCG,7.Kehamilan bisa dilihat dari haid tidak pada siklus selanjutnya.

Pada suami Apa saja persiapan suami u/program ini?

-Sebelum insem, suami diperiksa cairan spermanya untuk melihat apakah memungkinkan untuk insem. Pada hari perkiraan insem suami harus menahan ejakulasi setidaknya 2-3 hari untuk mendapatkan jumlah dan kualitas yang baik pada sperma.

Kapan pria berejakulasi untuk insem?

-Minimal 2 jam sebelum insem, cairan sperma sudah diberikan ke lab untuk di"cuci". Disarankan untuk dikeluarkan di klinik infertile (ada tempat khususnya).

Mengapa sel sperma perlu di"cuci"?

-Untuk menghitung konsentrasi, motilitas, morfologi sel sperma. Melalui pencucian, jumlah dan kualitas sperma akan sedikit meningkat.

TEKNIK PELAKSANAAN INSEMINASI

  1. Pasien berbaring telentang di meja periksa khusus yang biasa periksa dalam atau ibu hamil. Pasien tidur dg posisi pinggang lebih tinggi dari badan dan kepala. Kaki dalam posisi terbuka dan tegantung pada penyangga kiri dan kanan,
  2. Dokter memasukkan speculum, yaitu alat untuk memeriksa bag dalam yang terbuat dari logam/plastik ke dalam vagi na sampai tampak mulut rahim,
  3. Sperma dimasukkan melalui kateter, lalu ujung kateter dimasukkan melalui mulut rahim, sal leher rahim, sampai ke rongga rahim secara hati2 u/ menghindari cedera lapisan rongga rahim,
  4. Setelah ujung kateter berada di rongga rahim paling luas, sperma disemprotkan dari dalam kateter. Lalu kateter yang telah kosong ditarik kembali,
  5. Pasien tetap berbaring dengan posisi sama selama kurang lebih 1jam lalu pasien diperbolehkan pulang (lebih baik lagi kalo bed rest)

Bagaimana tingkat keberhasilannya?

-Tingkat keberhasilan insem hanya sekitar 10%. Jika gagal lebih baik tidak diulang lebih dari 3X, karena menurut penelitian insem selama 3X jika lebih akan tetap memberikan kegagalan pada pelaksanaan selanjutnya. Oleh karena itu disarankan agar melakukan program lain seperti IVF (bayi tabung).


* sumber : inginhamil.blogspot.com



Beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai HSG dan Laparaskopi :

* sumber : www.tanyadokter.com dan www.kesehatanreproduksi.com


Pertanyaan :
Dok apa bedanya yach HSG dengan laparaskopi,karena saya di HSG rasanya sakit sekali..Saya tunggu jawabannya pak Dokter...Terima kasih yach Dokter...


Jawaban :
HSG itu suatu cara diagnostik dengan teknik sinar Rontgen yaitu dengan memakai cairan kontrast yang dimasukkan ke rahim melalui vagina kemudiahan di foto. Dengan teknik ini akan terlihat bagian dalam / rongga rahim apakah ada tumor dsb. Juga akan terlihat apakah saluran telur ( tuba) normal ( paten ) atau ada penyempitan maupun pembuntuan. Memang saat dimasukkan cairan cairan kontrast biasanya ada rasa nyeri di perut bagian bawah. Memang teknik HSG tidak dilakukan di bawah narkose ( bius ) ataupun analgesia.

Laparaskopi adalah teknik untuk melihat bagian dalam perut memakai alat laparaskopi yang dimasukkan lewat dinding perut ( operasi kecil ). Teknik ini dilakukan di kamar operasi dan dilakukan pembiusan jadi tidak ada rasa nyeri.

Dengan teknik kaparaskopi dapat dilihat dalam perut termasuk rahim, indung telur dan salurannya sehingga bila ada kelainan akan jelas terlihat seperti aslinya, sedangkan saluran telur dapat dilihat patensinya dengan menyentuhkan cairan yang diberi warna pada rahim melalui vagina. Dalam keadaan normal cairan itu akan terlihat mengalir ke dalam rongga perut melalui laparaskopi.



Pertanyaan :
Siang Dok

1. HSG dilakukan pada hari ke10-13, apakah dengan demikian maka pada siklus itu pasti tidak akan terjadi kehamilan?
2. apakah sel telur kita akan terbuang dengan melakukan HSG sehingga nggak akan terjadi pembuahan pada siklus yg sama ?
3. selang berapa bulan baru boleh hamil jika hasil HSG baik2 aja?

terima kasih


Jawaban :
Langsung kami jawab yah...
1. HSG justru memang dilakukan pada saat menjelang masa subur, sehingga tidak akan menganggu sel telur yang akan dikeluarkan...jadi kemungkinan kehamilan akan tetap ada kalau hasil HSG baik2 saja...
Jadi jangan khawatir untuk melakukan HSG yah..

2. Sel telur anda belum akan dikeluarkan (belum berovulasi) pada saat hsg dilakukan...pembuahan masih mungkin terjadi..

3. Bila hsg baik, pada siklus itupun boleh terjadi kehamilan, jadi kapanpun boleh terjadi kehamilan..

Mungkin ini dulu yang dapat kami samapikan ,semoga dapat membantu..




Pertanyaan :
Pagii dokter :)
Langsung saja yah, kemarin tepatnya hari ke-10 menstruasi, saya melakukan HSG, karena sebelumnya saya baru saja menjalani proses inseminasi dengan keadaan terdapat 2 telur yang matang 24.6 dan 18.3 dan keadaan sperma suami saya baik, tapi ternyata tidak berhasil, oleh karena itu dokter menyarankan saya untuk melakukan test HSG, dan hasilnya adalah seperti dibawah ini :

===========================================
Kontras : Omnipague 300, 10cc
Inspeculo : Setelah dibersihkan, keluar sisa darah haid bercampur lendir kental menutup portio uteri.
Cavum Uteri : - besar wajar
- posisi normal, mengarah ke kanan
- tidak ada filling defect/pendesakan
Axis cavum uteri dan cervix uteri membentuk angulasi.
Kedua tuba fallopi terisi kontras dengan baik dan ada spillage.
===========================================

Yang ingin saya tanyakan :
1. Yang dimaksud sisa darah haid menutup portio uteri itu seperti apa dok? portio uteri itu apa?
2. Apa yang dimaksud dengan Cavum uteri besar wajar?
3. Posisi normal, mengarah kekanan? padahal sebelumnya dari hasil USG trans V diketahui rahim saya retro? dan apakah bentuk rahim yang mengarah ke kanan ini normal?
4. Cavum uteri tidak ada pendesakan? apakah ini dapat diartikan tuba saya patent?
5. Apakah yang dimaksud Axis cavum uteri dan cervix uteri membentuk angulasi?
6. apakah yang dimaksud dengan kedua falopi terisi kontras dengan baik dan ada spillage?
7. bagaimana posisi yang tepat dengan keadaan dan bentuk rahim saya ini untuk mempermudah sperma bertemu dengan sel telur?
8. Apakah saya masih bisa hamil dengan alami dokter? atau harus dengan bantuan inseminasi atau yang lainnya?

Jawaban :
Langsung kami jawab yah...
1. Portio uteri adalah bagian leher dari uterus yang berhubungan dengan vagina...jadi seperti pintu masuk ke uterus...
artinya ada sisa haid yang didepan mulut uterus dan ini kadang dapat terjadi karena anda baru selesai mens bukan...

2. Cavum uteri adalah badan dari uterus, disini disebutkan wajar, artinya besar normal...normal besar uterus akan sebebsar telur bebek..

3. Maksudnya normal adalah antefleksi, tidak retro dan condng kekanan hanya merupakan variasi dari berbagai bentuk normal uterus...tidak perlu dikhawatirkan kok...

4. Tidak ada filling defect artinya tidak ada seperti luka di dinding rahim..normal memang harus tidak ada pendesakan.

5. Maksudnya membentuk angulasi ini adalah posisi rahim bila dilihat dari depan seperti orang yang menunduk ke depan (antefleksi) ini merupakan posisi normal kok...

6. Kedua falopii terisi kontras dan ada spillage artinya cairan kontras dapat memasuki saluran tuba dengan baik dan dapat keluar juga dengan baik, jadi dapat disimpulkan tidak ada sumbatan di tuba...

7. Posisi rahim anda ini normal kok, tidak ada yang jelek, jadi untuk berhubungan yang terbaik adalah posisi misionaris..dan dibantu dengan menahan pinggang anda dengan bantal atau mengangkat kaki pasca sperma keluar...

8. Dengan posisi seperti ini, maka dengan cara alami juga dapat bisa kok, perbedaannya dengan inseminasi mungkin tidak signifikan, jadi dapat dicoba untuk alami dulu yah, mengingat inseminasi membutuhkan biaya...
Dengan berhubungan rutin dengan frekuensi 2 hari sekali dan sperma suami anda baik, maka tinggal berharap dan berdoa yah.... :)



Pertanyaan :
Met Pagi Dok,

Setelah saya menjalani laparoskopi, dokternya menyatakan kedua saluran telur saya mengalami penyumbatan. Setelah itu saya ditiup dengan tekanan, dan sampai dua kali peniupan masih tersumbat.
Dokter menyatakan kondisinya sulit untuk hamil dengan cara normal.
1.Mohon advicenya apakah ada cara lain untuk memperbaiki saluran telur yg tersumbat selain dengan ditiup?
2.Bagaimana alternatif supaya saya bisa memiliki anak dengan kondisi sekarang ini? Apakah alternatifnya hanya bayi tabung?

Terima kasih ya Dok.


Jawaban :
Jika memang sudah dilakukan laparaskopi dan hasilnya ada penyumbatan di kedua tuba, maka prosedurnya dilakukan sudah benar kok...
Penyumbatan tuba ini ada berbagai sebab...dan kadang memang bila terjadi perlengketan (biasanya karena infeksi) akan sulit untuk dipisahkan tanpa merusak tuba...

1. Cara terbaik untuk melepaskan sumbatan atau perlengketan memang yang terbaik adalah dengan peniupan...kadang ada juga diawali dengan diatermi, lalu dilakukan peniupan...terserah anda kalau mau mencobanya kembali...
Anda dapat berkonsultasi ke dokter anda kok, apakah cara tersebut pantas untuk dicoba, karena dokter anda yang tahu kondisi riilnya...

2. Bila memang benar2 tidak dapat diatasi, maka satu2nya cara memang hanya dengan bayi tabung. Karena proses pembuahan alami atau dengan inseminasi akan terjadi di saluran tuba...hanya bayi tabung yang tidak melewati saluran itu...

Coba anda pertimbangkan baik2, kalau masih belum yakin, anda berhak kok meminta pendapat dari berbagai ahlinya...
Mungkin ini dulu yang dapat kami sampaikan...semoga anda akan mendapatkan jalan keluar yang terbaik untuk anda yah...amin...
Terima kasih...



Pertanyaan :
Dokter mau tanya soal hasil HSG saya...
di hasil HSG ditulis:

- Cavum uteri: hiperantefleksi, curiga filling defect di posterior dekat cornu kiri, batas tegas, reguler
- Tuba kanan: bentuk dan kaliber baik, spill positif
- Tuba kiri: bentuk dan kaliber baik, spill positif minimal

Kesan: Cavum uteri hiperantefleksi, curiga synaechia di dinding posterior lateral kiri. Kedua tuba paten terutaa kanan.

Saya sdh tanya dgn dokter yg merujuk saya untuk HSG, beliau blg, rahim saya hiperantefleksi (tll melengkung) jd susah hamil. Dan tuba kiri saya ada penyumbatan kemungkinan ada infeksi mgkn dulu wkt gadis pernah keputihan yg banyak (saya lupa). Dan kalau mau hamil harus inseminasi.

Saya blm mau insem dan masih mau coba hamil scr normal dulu, apakah mungkin dgn kondisi sy spt diatas?
Saya sdh menikah 1thn 4bln, belum pernah hamil, dan siklus haid saya 28 hari. Suami sdh analisa sperma dan hasilnya bagus (Normo-zoospermia) saya jg sdh tes TORCH dan hasilnya bagus tdk ada mslh.
Tlg bantu dok....saya pingin sekali hamil secara normal...

Dan apakah artinya curiga synaechia di dinding posterior lateral kiri??

Terima kasih sebelumnya


Jawaban :
Dari hasil HSG anda memang yang perlu dikomentari adalah hiperantefleksi rahim anda...mungkin ini memang dapat menjadi handicap buat penanaman hasil pembuahan, tapi tetap masih ada kemungkinan kok...anda dapat terus mencoba dan jangan putus asa yah..

Mengenai kedua tuba anda, yang kiri, kalau memang spill minimal, kemungkinan ada sedikit penyumbatan ada...tapi kalau opsi untuk hamil hanya dengan inseminasi, kami kurang setuju, karena inseminasi juga hampir sama dengan hamil alamiah...
Kenapa, karena pada inseminasi, sel sperma akan dimasukan ke dalam rahim agar sampai ke tuba dan bertemu dengan sel telur di tuba juga...jadi mereka akan bertemu sendiri dan berusaha membuahi dengan usaha mereka sendiri (sperma dan sel telur)...tidak ada campur tangan manusia...jadi kalau takut karena tuba ada sedikit sumbatan, maka resiko kegagalam inseminasi sama saja dengan kehamilan alamian..
Jadi menurut kami pilihan inseminasi kurang tepat...(ini pendapat kami)
Kalau boleh kami sarankan, agar anda mencoba ke dokter lain untuk mendengarkan pendapat lainnya, sehingga anda dapat memikirkan apa yang terbaik untuk anda...

Mengenai synechia uteri, sebenarnya ini hanya penemuan secara tidak sengaja via sonografi..dan tidak dapat dipastikan apa sebenarnya (untuk itu ditulis curiga)..
Kalau benar synechia, maka ini seperti jaringan parut pada kulit setelah sembuh dari luka robek...dan biasanya terjadi karena infeksi sebelumnya. apalagi anda ada riwayat keputihan yah..
Anda tidak perlu takut, kalau ada kehamilan, ini tidak akan menganggu kok..
Jadi yang penting sekarang adalah bagaimana anda cepat hamil..

Mungkin ini dulu yang dapat kami sampaikan, semoga dapat membantu..
terima kasih..


Aneka Pemeriksaan Rahim

Untuk mengetahui sesuatu yang mencurigakan di rahim perlu dilakukan pemeriksaan. Nah, jenis pemeriksaan apa yang tepat? Kita tahu rahim memegang peranan penting dalam proses kelanjutan keturunan atau tumbuh kembang janin. Rahim yang berbentuk bola lampu pijar atau buah pir ini, dalam keadaan tak hamil terletak dalam rongga panggul di antara kandung kencing dan dubur.

Rahim terdiri atas 3 bagian besar, yaitu :

badan rahim yang berbentuk segitiga,
leher rahim yang berbentuk silinder,
dan rongga rahim.

Nah, untuk menjadikan ibu dan anak yang sehat tentu diperlukan rahim yang sehat. Untuk melihat kesehatan rahim kita itulah diperlukan adanya pemeriksaan rahim.

Sering kan, kala datang ke dokter ahli kebidanan dan kandungan, kita disarankan melakukan aneka pemeriksaan yang berkaitan dengan rahim. Bisa jadi untuk satu wanita dengan wanita lain akan berbeda jenis pemeriksaannya.

Ibu A mungkin diminta melakukan pemeriksaan laparoskopi, sementara ibu B cukup melakukan HSG, sedangkan ibu C diminta melakukan kolposkopi.

Sebenarnya ada berapa macamkah pemeriksaan untuk rahim? Apa saja kegunaan dari masing-masing pemeriksaan itu? Mari kita simak penjelasan dr. Achmad Mediana, SpOG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Subroto berikut ini.

IN SPEKULO

Dilakukan pada ibu hamil muda atau ibu yang pertama kali datang untuk memeriksakan diri ke dokter ahli kebidanan dan kandungan. Karena itu in spekulo dikatakan sebagai pemeriksaan dasar.

Pemeriksaan ini menggunakan spekulum cocor bebek yang dimasukkan ke vagina. Gunanya untuk melihat keadaan permukaan di leher rahim. Dari pemeriksaan ini, dokter akan mengetahui apakah ibu yang datang sedang hamil muda atau tidak. Sebab, kala hamil muda rahim akan berubah warna agak keunguan.

Dari pemeriksaan ini pula dokter akan mengetahui apakah di permukaan leher rahim ada infeksi, jengger ayam/kandiloma, varises, ataupun bila ada keganasan atau kanker leher rahim.

Dengan demikian, bila dari hasil pemeriksaan ditemukan hal-hal tersebut dokter bisa segera menentukan langkah-langkah pengobatannya. Tentu saja pengobatan disesuaikan dengan kondisi kehamilannya, apakah perlu dilakukan tindakan saat itu juga ataukah cukup diobati ringan saja, atau malah didiamkan saja menunggu janin dan plasentanya cukup kuat baru diambil tindakan.

Dari hasil pemeriksaan in spekulo dokter bisa menilai persalinannya kelak. “Jika di jalan lahirnya ada varises, misalnya, dan dalam perkembangannya varises itu bertambah besar, maka tak mungkin dianjurkan untuk persalinan biasa.”

PEMERIKSAAN DALAM

Bersamaan dengan pemeriksaan in spekulo, dokter juga akan melakukan pemeriksaan dalam atau colok vaginal. Dikatakan colok vaginal karena dilakukan dengan cara perabaan memakai dua jari dokter yang dimasukkan ke dalam vagina. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat besar rahim atau ukurannya, serta untuk mendeteksi adanya kelainan bawaan rahim. “Selain itu, juga bisa teraba kalau ada benjolan tumor ataupun polip.”

Untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, sebaiknya si ibu berbaring dengan letak litomi (terlentang dengan posisi mengangkang dan lutut dilipat). “Si ibu juga harus santai dan tak boleh menegangkan perutnya.” Selain itu, kandung kencing juga sebaiknya dikosongkan karena bila penuh dapat disangka suatu kista ovarium.

Pemeriksaan colok vaginal akan dilakukan lagi pada usia kehamilan 20-28 minggu bila memang ada indikasi, misalnya, di usia kehamilan itu si ibu sudah merasakan mulas yang teratur. Pada akhir trimester III pun pemeriksaan jenis ini akan dilakukan lagi, yaitu untuk memantau persalinan, misalnya, memantau bagian terbawah janin atau keadaan serviks, vagina, dan panggul.

PEMERIKSAAN USG

Selain kedua pemeriksaan di atas, kerapkali dokter juga melakukan pemeriksaan penunjang, yaitu dengan dilakukannya pemeriksaan USG, baik secara transvaginal maupun abdominal.

“Kalau si ibu datang periksa kehamilan di usia 7-8 minggu, maka tentu tangan dokter tak bisa meraba adanya janin di dalam rahim. Nah, dengan memakai USG, dokter bisa tahu keberadaan si janin.” USG juga bisa melihat jumlah bayinya, apakah bayinya terletak di dalam atau di luar kandungan, serta lokalisasi plasenta. Bahkan USG serial mampu menilai perkembangan siklus dari telur tiap harinya. Juga untuk memantau masa subur si wanita.

Tidak hanya di trimester I, USG juga perlu dilakukan di usia kehamilan trimester II dan III. “USG yang dilakukan pada trimester II gunanya untuk skrining bayi. Sedangkan di trimester III dilakukan untuk memantau proses persalinan.”

PEMERIKSAAN LUAR

Dilakukan dengan meraba rahim dari luar untuk melihat pembesaran rahim, letak janin, gerakan janin, serta kontraksi rahim. Dari pemeriksaan ini pula akan diketahui apabila pembesaran rahim tak sesuai usia kehamilannya. Kalau rahimnya besar, tapi tak sesuai dengan usia kehamilannya, maka dokter perlu mencari tahu, apakah janinnya besar atau tidak.

Di trimester III, pemeriksaan luar akan dibantu dengan doppler atau CTG/Cardiotokografi untuk merekam denyut jantung bayinya.

PEMERIKSAAN PAP SMEAR

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini kelainan-kelainan yang ada di leher rahim atau untuk menilai sel-sel leher rahim. Mengapa demikian? Karena sel-sel leher rahim selalu berubah sesuai siklus. Bukankah pengaruh hormon estrogen dan progesteron menyebabkan perubahan pada sel-sel selaput lendir vagina? Sehingga secara tak langsung pemeriksaan ini juga berguna untuk mengetahui fungsi hormonal.

Pemeriksaan ini tidak dilakukan hanya untuk ibu hamil, melainkan sebaiknya dilakukan bagi semua wanita yang telah melakukan hubungan intim. Terutama bagi wanita yang telah berusia di atas 35 tahun, atau bila ada indikasi, seperti keputihan, pasien dengan IUD. Sebab, IUD menggunakan benang yang bisa mengakibatkan iritasi di leher rahim, sehingga sel-selnya berubah sifat.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil getah serviks kemudian diperiksa di laboratorium.

KOLPOSKOPI

Dilakukan bila ada kecurigaan di daerah leher rahim dengan cara diteropong. Alat kolposkopi terdiri atas dua alat pembesaran optik yang ditempatkan pada penyangga yang terbuat dari besi. “Dengan teropong kolposkopi, kita bisa membesarkan hal-hal yang dicurigai di daerah leher rahim hingga 20 kali lebih besar.” Bukan hanya peneropongan, alat ini juga sekaligus bisa langsung memberikan tes. Artinya, dengan disemprotkan obat tertentu, maka daerah yang dicurigai itu akan berubah warna menjadi putih atau warna lain.

“Karena kolposkopi dilengkapi dengan layar teve, maka pasien bisa melihat hasil peneropongan tersebut di layar teve.” Pemeriksaan kolposkopi juga disertai alat untuk mengambil jaringan yang dicurigai tersebut. Biasanya, kalau hal ini dilakukan, maka si ibu akan dibius lokal.

BIOPSI

Adalah pengangkatan dan pemeriksaan jaringan dari leher rahim untuk tujuan diagnosa. “Kalau pada pemeriksaan pap smear dilakukan dengan cara mengambil hapusan cairan leher rahim. Kalau biopsi, jaringannya yang diambil dengan semacam alat atau jepitan.”

Selanjutnya, jaringan yang telah diambil itu dikirim ke laboratorium. “Biasanya biopsi dilakukan bila ada kecurigaan berupa benjolan asing atau ada perubahan anatomi. Karena itu harus dilakukan pengambilan jaringan untuk melihat apakah benjolan asing itu adalah polip, tumor, atau kanker.”

Biopsi dapat dilakukan lebih terarah jika sebelumnya dilakukan pemeriksaan kolposkopi lebih dulu. Dengan demikian kemungkinan salah diagnosis lebih kecil.

KURET D/C atau DIAGNOSTIK KURETASE

Diagnostik kuretase dilakukan untuk mengambil sel-sel dari jalan lahir. “Biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami perdarahan di luar haid. Apalagi bagi yang sudah menopause.” Gunanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan di jalan lahir atau di dalam rahim atau bila ada keganasan. Waktu pemeriksaan bisa dilakukan kapan saja bila ada perdarahan.

PEMERIKSAAN BV (Bakterial Vaginosis) atau SWAB VAGINA

Dilakukan pada pasien-pasien yang terkena infeksi berulang. Misalnya, keputihan yang berulang atau radang panggul yang tak kunjung sembuh.

Bila ada gejala seperti di atas, maka dokter akan mengambil cairan di vaginanya untuk dilihat di laboratorium. Kuman-kuman apakah yang ada di dalamnya. “Dari situ kita bisa memberi obat sesuai kuman yang didapat di daerah itu. Biasanya obatnya berupa antibiotik disertai cairan pembersih vagina untuk memanipulasi pH vagina agar menjadi asam.”

Pemeriksaan ini juga dilakukan pada ibu yang sedang hamil, terutama yang kerapkali mengalami kontraksi. Karena salah satu penyebab kontraksi adalah infeksi di leher rahim.

HIDROTUBASI

Salah satu bentuk tes untuk menilai patensi tuba (menilai terbuka atau tertutupnya saluran tuba). Biasanya dilakukan pada hari ke-7 hingga ke-11 siklus haid pada pasien-pasien infertilitas, yaitu setahun setelah menikah, tapi tak kunjung hamil.

Hidrotubasi dilakukan menggunakan cairan yang dimasukkan dalam selang dan disemprotkan ke dalam vagina. Itulah mengapa, pemeriksaan ini sering dikenal dengan istilah “ditiup”. Pemeriksaan ini tanpa risiko, kok, sehingga bisa diulang-ulang. “Kalaupun si wanitanya sangat sensitif, paling timbul reaksi alergi. Namun dengan diberikan antibiotik, biasanya alergi pun akan hilang.”

HSG/Histero Salvingografi

Seperti halnya hidrotubasi, HSG dilakukan untuk menilai saluran tuba dan tumor-tumor yang ada di sekitarnya. “Saluran tuba ini bisa terbelokkan oleh adanya tumor. Karena itu diperlukan pemeriksaan HSG.”

Pemeriksaan HSG juga dilakukan pada hari ke-7 hingga ke-11 siklus haid. “Karena saat itu dinding dalam rahim paling tipis, juga sel telur tidak ada, sehingga paling pas untuk dilakukan pemeriksaan HSG ataupun hidrotubasi.”

Dibandingkan dengan pemeriksaan hidrotubasi, maka pemeriksaan HSG lebih berisiko terkena radiasi. Sebab, pemeriksaan HSG menggunakan zat radioaktif/rontgen. “Sel telurnya juga bisa terkena radiasi, sehingga ada kemungkinan sel telur yang normal jadi mati.”

HYCOSY/Histero Salvingo Sonografi

Sama seperti halnya HSG, pemeriksaan ini digunakan untuk menilai saluran tuba. “Jika HSG menggunakan zat radioaktif, maka hycosy memakai bantuan USG vaginal.” Hycosy merupakan pencanggihan dari hidrotubasi. Jadi, bisa dilakukan sekaligus dengan hidrotubasi.

“Jadi, jika hidrotubasi hanya menyemprotkan cairan obat ke dalam vagina, maka ditambah dengan USG ini, kita sekaligus bisa melihat aliran obat yang kita semprotkan itu.”

Sama halnya dengan hidrotubasi, pemeriksaan ini aman untuk diulang. “Tidak seperti HSG, pada Hycosy ini tidak ada dampak radiasinya.”

HISTEROSKOPI

Suatu alat yang masuk ke dalam rahim yang dilengkapi dengan kamera, sehingga visualisasi yang dicapai lebih baik. “Sementara kalau HSG tidak bisa melihat permukaan dalam rahim, seperti kalau ada polip, maka dengan histeroskopi akan terlihat permukaan dalam rahim dan saluran tuba.”

Histeroskopi juga sekaligus bisa untuk diagnosis dan terapi. “Jadi, kalau ditemukan polip di rahim, kita bisa langsung melasernya. Pun kalau ada kelainan lainnya bisa langsung diambil. Bahkan kalau ada sekat dalam rahim, bisa langsung dilakukan pemotongan sekat tersebut.”

LAPAROSKOPI

Pemeriksaan untuk melihat bagian dalam rahim secara keseluruhan. Jadi, semuanya akan kelihatan. Dalam pemeriksaan ini akan dimasukkan suatu alat teropong yang ditembuskan melalui perut. Itulah mengapa, pemeriksaan laparoskopi termasuk dalam tindakan operatif.

“Laparoskopi adalah tindakan paling akhir kalau semua pemeriksaan, seperti HSG, Hycosy, serta histeroskopi masih belum mendapatkan hasil yang jelas atau masih memerlukan penunjang.” Karena dilengkapi dengan sarana operasi, alat ini bisa digunakan baik untuk tindakan diagnostik maupun operatif.

“Kalau ada benjolan, maka dalam pemeriksaan ini bisa langsung diambil. Kalau ada pelengketan, akan dipisahkan. Kalau ada penyumbatan di saluran tuba bisa dilancarkan.”

Sementara untuk keperluan diagnostik alat ini biasanya digunakan untuk menilai rahim itu sendiri. Adakah pelengketan di daerah rahim, adakah mioma atau tumor, bagaimana saluran tuba, misalnya.

Jadi, laparoskopi adalah pemeriksaan yang relatif paling lengkap. Karena biaya pemeriksaan ini sangat mahal, maka untuk pemeriksaan dalam rahim biasanya dokter tidak langsung menggunakan jenis pemeriksaan ini. “Selain itu, karena tindakan ini termasuk tindakan operasi, maka pasti ada risikonya.”

Menurut Achmad, sebelum rahim ditembus alat peneropong, perut dimasuki gas lebih dulu agar menggembung. Nah, tentunya ada risikonya, kan, perut diberi gas? “Kalau tidak terampil menggunakannya, gas bisa masuk ke pembuluh darah. Kalau sudah begitu, si ibu bisa tak tertolong, kan?

Selain itu, saat memasukkan alat ke perut, bisa saja salah satu usus kena tusuk. Begitu juga saat trohar (batang logam berujung runcing) untuk masuk kamera bergerak di dalam perut, maka bisa saja ia menabrak usus.”

Bukan itu saja, bila diperlukan tindakan operatif, maka dilakukan dengan cara bakar-membakar atau menggunakan laser. “Nah, bisa saja saat membakar menyerempet ke tempat lain, misalnya usus. Itulah mengapa, tak sembarangan dokter kandungan bisa melakukan ini. Harus yang benar-benar terampil menggunakannya. Namun, asal dokternya benar-benar ahli menggunakan alat ini sebenarnya banyak manfaatnya, kok.”

Nah, Bu-Pak, tak perlu bingung-bingung lagi, kan, bila dokter Anda meminta dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan di atas. Karena, kini kita lebih tahu dan paham tentang aneka pemeriksaan itu.


* sumber : senoprabowo.com





Beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai Ovulasi dan Anovulasi :

* sumber : www.tanyadokter.com


Pertanyaan :
selamat siang dokter..
saya mo tanya tentang anovulasi. mohon penjelasannya mengenai anovulasi dari apa yang dimaksud anovulasi , penyebabnya dan tanda-tanda mengalami anovulasi. Apakah itu berpengaruh dengan kesuburan??
terima kasih atas jawabannya.

Jawaban :
Anovulasi adalah tidak terdapatnya pelepasan sel telur pada wanita. Pada keadaan yang normal setiap wanita akan melepaskan sel telur secara teratur setiap bulan pada setiap siklus menstruasi biasanya ovarium kanan dan kiri melepaskannya secara bergantian. Jadi bila tidak ada ovulasi maka tidak akan terjadi pembuahan/kehamilan.

Dalam keadaan tertentu terjadi anovulasi yang dapat disebabkan oleh faktor psikis seperti stress, gangguan hormon, penggunaan kontrasepsei hormonal, atau kelainan organik lain yang mengarah pada tumor.

Jika tidak mengalami ovulasi terkadang wanita tersebut juga tidak mengalami mentruasi. Namun lebih sering ditemukan mereka mengalami ovulasi yang normal. Bila ada kesulitan dalam kehamilan biasanya pemberian obat perangsang ovulasilah yang diberikan pertama kali. Hal ini dikarenakan anovulasi merupakan penyebab infertilitas tersering.



Pertanyaan :
hallo dok..saya anggota baru di forum ini...bolehkan dok saya ikut konsultasi..
begini dok saya sudah 5 bulan menikah tapi belum di kasih anak...saya dan suami masih berusaha tapi kadang masalahnya suami saya itu kerjanya tidak office hour jadi kadang2 pulangnya malem dan sudah cape yg mau saya tanyakan:

1.apakah kondisi tubuh yang cape mempengaruhi kualitas sperma?
2.apakah banyak pikiran juga mempengaruhi kualitas sperma buat suami dan sel telur buat saya?
3.menurut perhitungan masa subur saya tgl 3 sd 8 nov, saya dan suami rutin berhubungan 2 kali sehari..dan mulai tgl 7 nov kmaren perut saya mules seperti mau mens..apakah itu ciri2 saya sedang berovulasi tapi ketika mengecek suhu tubuh saya seperti biasa saja tidak mengalami peningkatan, oh iya dok jadwal mens saya 25 okt, 29 sep dan 29 agts

demikian pertanyaan dari saya..terimakasih ya dok sebelumnya..


Jawaban :
Selamat bergabung dengan kami....

Langsung kami jawab pertanyaannya ya....

1. Kondisi tubuh yang capai jelas dapat mempengaruhi kualitas dari sperma suami, hal ini ada hubungannya dengan stress. Dengan keadaan tubuh yang lelah, maka menjadi stressor bagi tubuh kita sendiri. Keadaan ini dapat mengganggu keadaan hormon yang berperan untuk pembentukan sperma.

2. Sama dengan jawaban diatas, sel telur anda juga sangat rentan terhadap ketidakseimbangan hormonal yang terjadi pada saat anda stress, banyak pikiran. Hal ini dapat menganggu jadwal siklus anda, ovulasi anda.

3. Untuk mengetahui apakah sedang ovulasi atau tidak memang ada cara sederhana yang dapat membantu anda, seperti pengukuran suhu basal tubuh pada pagi hari, dan pengecekan lendir vagina. Pada saat menjelang ovulasi lendir vagina akan mengental, sampai puncaknya saat ovulasi tiba. Lendir pada saat ini biasanya dapat anda regangkan sampai 12-15 cm tanpa putus.
Pada saat ovulasi dapat juga terjadi mules perut, hal ini karena pada pelepasan sel telur dari kandung telur ke saluran telur dapat menimbulkan perlukaan kecil, lalu sedikit darah yang keluar dapat tersimpan ke dalam rongga perut bagian belakang, sehingga menyebabkan rengsangan nyeri (biasa disebut sebagai 'mittelschmerz' dalam dunia medis).

Untuk mengetahui perkiraan masa subur anda dapat menggunakan alat penghitung yang ada di halaman utama kami....

Demikian jawaban yang dapat kami berikan semoga dapat menambah informasi dan berguna untuk anda dan suami....




Pertanyaan :
Siang Dokter,

Dok, saya mau tanya, apa ciri2 anovulasi itu? Apakah wanita yg haidnya lancar dapat mengalami anovulasi? Haid saya lancar, tapi pernah pada saat saya di USG (pada hari ke-16 dari hari pertama haid) tidak ditemukannya sel telur. Apakah itu termasuk anovulasi?

Terima kasih atas jawaban Dokter.

Jawaban :
Salah satu ciri tidak ovulasi adalah tidak teratur, walau teratur pun masih mungkin tidak ada ovulasi...
Biasanya darah haid bisa lebih sedikit dari normal, sedangkan yang lainnya mungkin tidak ada yang khas, harus dari pemeriksaan USG pada saat selesai mens anda...

Bila anda katakan hari ke 16 tidak ada telur, berapa panjang siklus anda?
Bisa saja saat itu sel telur sudah keluar dari ovarium, sehingga saat itu tidak ditemukan apa2...
Bagaimana pendapat dokter anda saat itu?

Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan...semoga dapat membantu, dan kami berharap anda dapat meberikan beberapa data lebih agar bisa kita diskusikan bersama yah...
Sekian dari kami...semoga dapat membantu...
Terima kasih...




Pertanyaan :
Dokter,

Saat ini saya sedang program untuk hamil, DSOG memberi saya serophene untuk dimakan mulai H4-H9. Pada H14 saya di USG untuk mengetahui ukuran telur, dan hasilnya ada beberapa telur yang berukuran 19-20 mm.
Apakah hal tersebut artinya ovulasi blm terjadi? Padahal siklus haid saya 24 hari dan kalau dihitung2 seharusnya ovulasi terjadi pada H10.

Kemudian saya disuntik pregnyl 5000, dan besoknya disuruh berhubungan. Benarkah pregnyl untuk memecahkan telur(ovulasi)? Bagaimana cara mengetahui telur tsb pecah atau tidak?

Mohon infonya ya dok¡K Soalnya kalau metode tsb diatas gagal saya rencana mau program inseminasi. Apakah yang menyebabkan gagalnya inseminasi dok?

Jawaban :
Sebenarnya yang sudah direncanakan dokter anda sudah tepat kok...walaupun siklus anda biasanya 24 hari, dengan pengaruh serophene, maka pematangan telur akan diatur menjadi sekitar 12-14 hari, jadi pasti akan sedikit lebih panjang...anda tidak perlu khawatir kok...Ukuran 20mm telur menandakan pematangan telur sudah baik, dan pemberian suntikan pregnyl memang untuk merangsang/membantu hormon LH yang membuat ovulasi terjadi...

Untuk mengetahui pastinya tentu dengan melihat kadar LH setelah 1-2 hari pasca suntikan...hanya saja menurut kami mungkin belum perlu, karena biasanya dengan pregnyl bisa pecah kok, jadi tidak buang2 uang... :)
Dan sebenarnya mungkin anda dapat mengamati proses ovulasi dengan mengukur suhu tubuh basal anda saat pagi hari setelah bangun tidur (sebelum melakukan apapun..)...hanya saja akan lebih akurat bila anda mengukurnya sejak haid hari pertama...dengan membuat grafik, pada saat ovulasi akan terjadi peningkatan suhu dibandingkan rata2 hari sebelumnya, kenaikan sekitar 0,5-1 derajat...

Mengenai jadi atau tidaknya sangat tergantung pertemuan telur dan sperma...sperma pun harus dalam keadaan prima...
Bila kali ini anda gagal dan ingin melakukan inseminasi mungkin hasilnya tidak terlalu jauh berbeda prosentase kemungkinannya, hanya bertambah 10 % kemungkinan berhasilnya...(kecuali dengan bayi tabung bisa lebih besar...tapi belum saatnya yah...)

Bila ovulasi terjadi, sel telur matang dengan baik, anatomis anda tidak ada masalah, sperma suami anda dalam keadaan baik, maka tinggal menunggu waktu kok, mungkin anda harus sedikit bersabar lagi...Inseminasi seperti yang kami sebutkan hanya menambah sedikit kemungkinannya....




Pertanyaan :
dok,makasi sbelum nya atas sgala info nya.

sy pgn tanya dok gejala2 akan terjadi nya ovulasi tuh sperti apa?
apa ada tanda2 nya ga yg kita bisa berasa dok...

krn sy berasa mgkn masa subur saya udah lewat jd sy skg lagi nunggu aja dok apakah bisa jadi kehamilan...

krn mens saya bulan lalu telat nya lama,jd skg saya ms bingung utk hitung ms subur.

anyway, dok tlg di jawab yah pertanyaan saya yg diatas.makasi yah

Jawaban :
Terima kasih atas pertanyaan saudara....

wah....memang sulit bila ingin menghitung masa subur atau ovulasi bila memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
Menghitung atau mengetahui masa ovulasi sebenarnya harus dipadukan dengan berbgai pemeriksaan sehingga akan mendapatkan keakuratan karena masa subur atau ovulasi ini merupakan suatu perkiraan.

Masa subur atau ovulasi terjadi 14 hari sebelum datang menstruasi berikutnya. Hal ini tentulah sulit dihitung bila anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
Gejala" yang bisa anda rasakan biasanya adalah dengan adanya peningkatan suhu tubuh anda sesaat setelah anda bangun tidur sebelum anda beranjak dari tempat tidur (peningkatan suhu basal). Gejala lain yang muncul adalah dengan adanya lendir kental, bening,tidak berbau dan tidak berwarna yng muncul dari genitalia saudara. Lendir ini bila dilebarkan tidak akan putus dikarenakan kekentalan yang meningkat.
Pemeriksaan lain yang juga dapat membantu dalam memastikan adalah dengan pemeriksaan biopsi endometrium, sitologi vagina, mengukur keasaman vagina dan kalau perlu dilakukan pemeriksaan USG.
Keempat pemeriksaan terakhir tentulah tidak dapat dilakukan sendiri dan harus dikerjakan oleh ahlinya.



Pertanyaan :
Dokter yg baik sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih atas jawaban dokter sebelumnya di topik asthenoteratozoospermia, semoga dokter ngga bosan ya jawab pertanyaan saya.
saya menderita PCO dan diberikan methformin dan serophene oleh dokter sehingga pada hari ke 13 diketahui telur saya ada yg besar, dokter kemudian meminta untuk tes progesteron di hari ke 21 untuk memastikan terjadinya ovulasi dan hasilnya nilai progesterone saya adalah 35 ng/mL. menurut dokter saya hasilnya bagus dan menandakan terjadinya ovulasi di siklus tersebut, yg ingin saya tanyakan dok:
1. berdasarkan skala referensi yg saya baca nilai 35 seperti orang yg sedang hamil dalam trisemester pertama, apakah nilai progesterone dapat dijadikan petunjuk kehamilan dok?
2. kalau ternyata saya tidak hamil apakah dengan nilai progesterone 35 menunjukkan saya kelebihan progesterone? berbahaya ngga ya dok karena dari jawaban dokter di lain topik yg saya baca hormon progesterone mencerminkan ketebalan dinding rahim, berarti dinding rahim saya terlalu tebal ya dok?

terima kasih :?


Jawaban :
Hasil progesteron 35 ng/ml cukup baik kok...
Coba kami jawab pernomor yah...

1. Progesteron bukan merupakan petunjuk kehamilan.
Singkatnya begini....Saat tubuh kita mengalami ovulasi, berarti keluar sel telur yang siap dibuahi. Berbarengan dengan itu, maka progesteron akan mulai dibentuk. Progesteron muncul untuk mempersiapkan rahim untuk menerima kehamilan bila terjadi pembuahan (dinding rahim menjadi menebal)...
Bila terjadi kehamilan, tebal rahim akan cukup untuk ditanami zigot. kemudian progestron akan terus diproduksi untuk mempertahankan ketebalan rahim untuk pertumbuhan janin.
Tapi bila tidak terjadi pembuahan, maka rahim akan tetap menebal, hanya kemudian progesteron akan menurun secara cepat (karena tidak ada keperluan mempertahankan ketebalan rahim)...saat itu terjadilah haid...
Mungkin bisa menjelaskan yah, kalau kadar progesteron ini bisa berarti sedang mempersiapkan kehamilan sampai ada hasilnya hamil atau tidak...

2. Melanjutkan diatas, nilai ini masih dalam tahap normal dimana bisa untuk keadaan menjelang haid, atau sudah terjadi kehamilan...
Rahim anda tidak berarti tebal sekali kok..masih dalam batas normal..
Jangan khawatir ya...



Pertanyaan :
Dokter,

Apakah kita dapat mengetahui bila tidak terjadi ovulasi pada suatu periode ? Dan bagaimana kita dapat menjaga agar LH tetap baik ? Saya sudah menjaga pola makan, pola tidur dan olah raga teratur tetapi sepertinya periode ini kok suhu basal saya agak kacau. Suhu basal saya sampai dengan hari ini (hari ke 13) rata2 36,3. Ada 2 kali yang 36,2 bahkan ada 1 kali yang 36,0. Hari ke 6 suhu 36,5 dan hari ke 10 36,4. Periode saya biasanya 23-25 hari.

Apakah rata2 suhu basal bisa berubah ? 2 periode ini suhu basal saya rata2 36,2 - 36,3 (saat sebelum masa subur). Periode2 sebelumnya antara 36,3 - 36,5/6.

Bagaimana caranya agar dapat menjaga keseimbangan hormon ? Apakah ada makanan2 tertentu yang sebaiknya di hindarkan atau dikonsumsi ?


Jawaban :
Kita bisa mengetahui apakah terjadi ovulasi atau tidak dalam satu siklus dengan melakukan pemeriksaan progesteron pada hari ke 21 siklus haid..
Sebelum kita jaga keseimbangan hormon.. ada baiknya kita tahu dulu apakah hormon kita dalam batas normal atau tidak.., biasanya kita cek hormon FSH, LH , estradiol dan prolaktin pada hari ke 3-4 silkus haid..
Sampai saat ini saya tidak menemukan rujukan soal makanan atau minuman apa yang direkomendasikan untuk menjaga keseimbangan hormon.., semua masih dalam batas wacana saja..






Beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai PCO/PCOS :

* sumber : www.tanyadokter.com

Pertanyaan :
Dear Dokter....

Dok, saya di diagnosa terkena PCO. Apakah orang yg terkena PCO sulit untuk hamil? Sebenarnya PCO itu apa sih Dok! dan kenapa saya bisa terkena PCO?saya memang ada keturunan diabetes, tapi saya tidak diabetes. Gara2 terkena PCO, berat badan saya naik sampai 20 kg.

Mohon jawabannya ya Dok, sebelumnya terima kasih banyak.


Jawaban :
Kami akan coba menjawab pertanyaannya....

PCO / PCOS merupakan kumpulan gejala yang terjadi karena adanya gangguan keseimbangan metabolisme hormon. Gejala-gejala itu dapat berupa: tidak ada mens atau mens tidak teratur, obesitas terutama dibagian perut, jerawat, pertumbuhan rambut yang lebat, sampai adanya gangguan tidur.

Hormon yang terganggu disini biasanya adalah Androgens dan Estrogen.
Didalam Ovarium, Androgens akan dirubah menjadi Estrogen dengan pengaruh dari hormon FSH. Estrogen (yang dalam jumlah tertentu)lah yang akan mempengaruhi terjadinya Ovulasi, dengan adanya Ovulasi maka akan terjadi mens dan dapat terjadi kehamilan. Namun, pada pasien PCO, kadar FSH relatif rendah, sehingga Estrogen pun menjadi relatif menurun, sehingga akan terjadi gangguan Ovulasi.

Derajat terjadinya gangguan Ovulasi tiap-tiap orang akan berbeda, tergantung berat ringannya gangguan hormon tersebut diatas.
Jadi, Ya, anda akan menjadi sulit hamil, namun bukan berarti anda tidak bisa hamil. itu semua tergantung beratnya PCO anda dan pengobatan yang akan anda dapatkan dari dokter anda.

Anda bisa mendapatkan PCO, ya karena anda mengalami gangguan keseimbangan salah satu hormon diatas. Kenapa bisa begitu? Pada wanita dalam usia produktif memang sering terjadi gangguan hormon, walau tidak semuanya akan mengalami PCO

PCO juga berhubungan dengan gangguan hormon Insulin, artinya Insulin dalam tubuh anda tidak dapat digunakan secara maksimal. Gangguan ini biasa terjadi pada orang dengan Diabetes. Walau anda tidak diabetes, anda memiliki kecenderungan gangguan Insulin karena mempunyai keturunan diabetes. Gangguan ini yang memungkinkan BB anda meningkat.

Setelah anda di diagnosis PCO oleh dokter anda, anda akan diberikan obat-obatan untuk memperbaiki gangguan hormon sehingga dapat menjadi lebih teratur mens, dan obat2an untuk mengatasi gangguan Insulin, karena gangguan Insulin ini dapat secara tidak langsung mempengaruhi fungsi ovarium anda.



Pertanyaan :
Dokter yang baik aku mau tanya....tentang PCOS? sebahaya ap sih PCOS itu? trus diagnosisnya gimana? kmarin itu aq baca artikel tentang PCOS yang gejala-gejalanya hirsutisme terus amenore (mensnya sering terlambat) dan aku punya gejala-gejala itu? Dok kalo bener PCOS pengobatannya gmana? apa bisa dengan terapi hormon? soalnya aku blum nikah, aku takut kalo ke dokter disuruh macam2 hehehe... kan malu... ditunggu jawabannya ya dok!!

Jawaban :
PCOS singkatan dari Polycystic Ovary Syndrome. Didefinisikan sebagai adanya suatu gangguan endokrin yang ditandai dengan tidak teraturnya ovulasi dan/atau menstruasi, dan meningkatnya hormon androgen atau hormon pria. Gejala dari tiap individu sangat beragam bergantung akan gangguan endokrin atau hormon yang terjadi.

Bahaya dari PCOS juga bergantung akan gangguan endokrin, beberapa hal yang berhubungan dengan resiko PCOS antara lain adanya kanker endometrial, gangguan penyakit jantung, Diabetes, keguguran, stroke, hipertensi dan peningkatan kadar lemak darah serta berat badan yang berlebih.

Pendiagnosaan PCOS diperlukan antara lain dengan riwayat penyakit, pemeriksaan dengan USG kandungan, serta pemeriksaan kadar hormon androgen.

Amenore ataupun hirsustisme tidak hanya disebabkan PCOS, namun PCOS dapat menyebabkan kedua hal tersebut. Untuk meyakinkan itu sebaiknya ibu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada dokter ahli.

Penanganan pada PCOS pada umumnya melibatkan empat prinsip antara lain : penurunan kadar insulin, pengembalian fertilitas, penanganan akan hirsustisme, dan pengembalian siklus menstruasi dalam keadaan yang teratur.

Pada wanita yang belum menikah, pada umumnya kita melakukan pemeriksaan yang khusus, tanpa macam2. Apabila memang anda tidak nyaman, sebaiknya anda diperiksakan oleh dokter ahli yang wanita. Namun menurut saya tidak perlu malu, sebab seluruh dokter pada umumnya akan bersikap secara profesional untuk membantu masalah ibu.



Pertanyaan :
dok, saya mau tanya test apa aja yang perlu dilakukan untuk mengetahui saya terkena PCO?

saya dari sebelum nikah memang ga teratur haidnya karena tidak stabilnya hormon estrogen,sejak november 2007 saya konsultasi lagi ke 2 dokter kandungan dan sama diberi obat hormon lutenyl untuk menstabilkan haid... bulan des 2007 mens selama 4 hari jangka waktu 2 minggu setelah lutenyl habis diminum selama 10 hari...
jan2008 tidak haid, feb 2008 sama seperti des 2007, mar 2008 haid meskipun tidak minum lutenyl, tgl sama seperti feb.. april ga haid, mei haid mundur 10 hari dari tgl feb dan mar tidak minum lutenyl. nah juni (waktu saya menikah sampai sekarang tidak haid lagi... awal agt sudah minum lutenyl lagi tapi belum ada hasilnya...
saya sudah test kehamilan hasilnya negatif.

waktu saya konsul ke dokter bulan feb 2008, saya diminta kontrol saat haid hari ke5, tetapi saat itu berhalangan kontrol..demikian juga waktu may haid, saya berusaha kontrol di haid hari ke5, ternyata waktu itu dokternya berhalangan sehingga saya tidak jadi kontrol..

apakah melalui test laboratorium bisa diketahui saya terkena PCO atau tidak? test apa aja yang harus dilakukan?
terima kasih..


Jawaban :
Pemeriksaan PCO mencakup beberapa pemeriksaan tambahan.

Pemeriksaan melalui laboratorium dapat memeriksakan kadar hormon Androgen, kadar LH dan FSH

Pemeriksaan secara USG untuk melihat perlengkapan kehamilan ibu.

Selain itu semua juga untuk keadaan2 lain yang berhubungan dengan penyakit PCO, antara lain profile lemak, gula darah, TSH dan lainnya sesuai dengan keadaan dan kondisi.

Seluruh pemeriksaan tersebut atas anjuran dokter ahli yang memeriksa ibu, jadi sebaiknya ibu berkonsultasi dan bertanya selengkapnya kepada dokter ahli kandungan.



Pertanyaan :
dok sy mau tanya lg...trm ksh ats jawaban pertanyanan sebelumnya

1. sy br dpt konfirmasi dr dokter dmn sy program hamil bhw sy termsk kasus PCO dmn dari yg sy baca biasanya ditreatment dgn obat diabet spt Gluchopage. Saat sy tanya apkh sy jg ditreatment dgn obat spt itu dokter menjwb IYA, tp sy lupa tanya obat yg mana. Apkh stiap kasus PCO memang hrs di treatment obat diabet ?

2. Bskah dokter memberi tahu sy jenis/khasiat/fungsi dr obat2 yg selama ini sy konsumsi?Perlu sy tambahkan bhw hasil tes Tokso saya (+).

- Serophene
- Seleca antioxidant
- asthinfor C
- Duphaston
- Acyclovir
- Clindamicyn
- Isoprinosine

3. Adkh dari obat2 diatas yg berfungsi sbg obat diabet?

4. Apkh stiap kasus PCO hrs diet karbohidrat & gula serta rutin Olah Raga?

5. Apkh sebenarnya hub antara PCO dgn Diabet?


terima kasih...maaf pertanyaannya banyak...sy tunggu jawabannya :) .



Jawaban :
Langsung kami jawab yah...
1. Untuk PCO memang biasanya diobati dengan obat diabetes, karena salah satu yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan terjadi kista kecil2 yang banyak adalah adanya metabolisme hormon insulin yang tidak baik.
Memang tidak semuanya, biasanya tergantung juga dari berat ringan menurut penilaian dokter...
Jika tidak terlalu berat, mungkin tidak diberikan bat diabetes...

2. Serophene merupakan obat untuk membantu pematangan sel telur
- Seleca antioxidant merupakan suplement antioksidan untuk membantu metaboisme tubuh yang lebih baik...
- asthinfor C, kami rasa vitamin C, karena kami tidak dapat menemukan informasi mengenai obat ini..
- Duphaston merupakan obat sintetik untuk membantu hormon progesteron, biasanya untuk membantu memperkuat dinding rahim...apakah ada masalah pada progesteron anda ? mungkin karena riwaya tkeguguran anda yah..
- Acyclovir merupakan obat anti virus...(kami agak bingung, karena toksoplasma disebabkan oleh parasit...apakah komponen torch yang lain positif?)
- Clindamycin merupakan antibiotik untuk mengatasi infeksi, biasanya untuk infeksi pada organ reproduksi anda..apakah anda pernah mengalami masalah infeksi di reproduksi anda ?
- Isoprinosine merupakan salah satu modulator untuk memperkuat daya tahan tubuh...anda memerlukannya untuk melawan infeksi yang ada..

Kalau boleh tahu, tokso anda positif, IgG atau IgM ?

3. Tidak ada satupun obat diatas yang berfungsi sebagai obat diabetes..
Mungkin dokter belum menilai perlu untuk mengkonsumsi obat diabetes..
Apakah anda sudah mengukur kadar gula darah anda ? kalau normal, artinya juga tidak perlu..

4. Diet karbohidrat dan gula biasanya memang untuk diabetes, dan bila PCO anda masih ringan, diet ini akan membantu agar tidak semakin berat, karena mungkin sudah mulai ada kecenderungan kearah sana..

5. Hubungan PCO dan diabetes expertise yang kami sebutkan diatas, hormon insulin yang tidak dimetabolisme dengan baik, biasanya terjadi pada penderita diabetes.



Pertanyaan :

siang dok, saya mo tanya kira-kira ciri-ciri terkena PCo itu gmn ???apa setiap bln mens sakit ???
Apakah dengan mens yang teratur jg dpt mengalami PCO ????
apakah dg HSG jg dpt diketahui PCO ????

Trima kasih atas jawabannya .......


Jawaban :
ciri-ciri PCOS adalah siklus menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tidak mengalami menstruasi dalam beberapa siklus/bulan.., pertumbuhan bulu-bulu halus dibawah hidung (kumis halus), acne/jerawat, bulu-bulu d punggung dan atau dada..akibat peningkatan hormon androgen, dan didukung dari hasil pemeriksaan USG transvaginal yang memberikan gambaran folikel-folikel kecil yang jumlahnya lebih dari 9 buah..
jarang sekali PCOS menyebabkan nyeri saat haid atau menstruasinya tetap teratur..
HSG berfungsi untuk melihat adakah kelainan pada bentuk uterus/rahim, dan saluran tuba, sehingga tidak dapat untuk mendiagnosis PCOS..
Semoga jawaban ini bisa membantu...



Pertanyaan :
Dokter, saya sudah 2.5 tahun menikah, tapi sampai saat ini kami masih belum juga dikaruaniai momongan, awal2 menikah kami memang berjauhan selama hampir 1 tahun, dan baru 1.5 tahun ini kita berdekatan (satu rumah), dan selama 7 bulan terakhir ini kami intensif memerikasakan diri ke dokter kandungan.
Untuk tahap pertama suami saya test sperma, tetapi hasilnya Oligozoopermia, kemudian saya dicoba terapi dengan Profertil selama hampir 3 bulan, karena tidak kunjung hamil juga akhirnya pada Bulan Desember 2006 saya menjalani tiup rahim (Hydrotubasi) dan hasilnya Patent. Kemudian saya siterapi lagi dengan penyubur kandungan selama 2 bulan dan suami juga diberi obat untuk memperbaiki kuantitas sperma.
Tetapi karena tak kunjung hamil juga akhirnya saya mencari second opinion ke dokter lain, dari situ baru saya tahu kalau saya terkena PCO dan rahim mengarah ke belakang (terbalik). Dari sini kemudian saya diterapi dengan menggunakan Glucotika dan Folag selama 2 atau 3 bulan dan harus menjalani diet,sedangkan untuk suami diberikan Tribestan, Selama ini siklus haid saya sangat normal, yang saya ingin tanyakan :
1. Dok, apakah saya bisa hamil dengan kondisi rahim seperti saya yang terbalik ini ?
2. Apa fungsi dari Glucotika, Folag & Tribestan tersebut?
3. Posisi seperti apa yang baik untuk berhubungan, agar sperma bisa lebih mudah bertemu dengan sel telur sementara rahim saya terbalik (kalau doketr saya bilang selesai berhubungan harus tengkurap ?)
4. Apa rahim yang kebelakang bisa diperbaiki dengan pemeriksaan dalam oleh dokter (mengingat dokter saya ketika melakukan pemeriksaan dalam sepertinya sedang membetulkan rahim saya)?
5. Apa saya bisa hamil dalam masa penyembuhan PCO (ketika mengkonsumsi Glucotika) ?
6. Cara apa lagi yang harus saya tempuh agar saya cepat hamil Dok?

Terima kasih untuk jawaban dari dokter, saya sangat menunggu jawaban dari Dokter .


Jawaban :
Langsung kami jawab ya...
1. Posisi rahim terbalik sebeanrnya tidak berpengaruh besar terhadap kehamilan, banyak yang seperti anda tapi dapat mempunyai anak, banyak bahkan... :)
Jadi jangan khawatir, hanya saja tambahan dari kami, setelah sperma keluar, usahakan anda mengganjal pinggul dengan bantal atau mengangkat kedua kaki keatas, agar sperma tidak tumpah kembali, atau burhubungan dengan posisi dari belakang....

2. Glucotika untuk mengobati gangguan hormon insulin anda. Pada PCO biasanya terjadi gangguan produksi dan kerja insulin.
Kemudian folag untuk usaha anda hamil, seperti tambahan multivitamin, lalu tribestan adalah produk herbal yang untuk meningkatkan gairah, kemampuan seksual, dan dikatakan dapat meningkatkan kadar hormon LH (untuk ovulasi).

3. Posisi ini sudah kami tambahkan diatas ya... :)

4. Rahim terbalik ini tidak dapat diperbaiki kok, karena memang seperti itu bentuknya, tapi sekali lagi jangan khawatir ya...

5. Selama PCO bisa saja anda hamil, hanya saja sulit karena jarang ada sel telur yang dimatangkan. Tapi diharapkah dengan pengobatan akan membuat ovulasi berjalan baik dan bisa hamil. Yang penting adalah terus mencoba ya... :)

6. sebaiknya anda berkonsentrasi untuk mengatasi PCOnya ya...dengan selesainya PCO nanti, anda bisa mencoba untuk hamil secara biasa dulu kok, tidak usah dengan cara2 lainnya dulu...ok...

Sekian jawaban yang dapat kami sampaikan sekarang...semoga dapat membantu anda ya...
Terima kasih...

Obat Penyubur = Induksi Ovulasi


Dalam keadaan tertentu akibat pengaruh hormone wanita tidak mengalami ovulasi (anovulasi). Untuk mengetahui ovulasi terjadi atau tidak dapat dilakukan dengan cara: mengukur suhu basal tubuh (BBT), test kit predictor ovulasi dan USG transvaginal.


Untuk membuat ovulasi timbul dokter kandungan akan memberi ’obat penyubur’ yang sebetulnya lebih tepat obat pemicu ovulasi. Yang paling sering dipakai adalah Chlomiphene Citrate (© ofertil,© blesifen ). Chlomiphene merupakan suatu obat anti-estrogen, dasar pemberiannya: anovulasi adalah akibat tingginya kadar estrogen. Obat ini membantu otak menstimulasi indung telur. Obat 'penyubur lain' seperti vitamin E (merknya macem2 nama belakangnya sering -erol), vitamin C atau asthin (soho) merupakan anti-oksidan yang sifatnya hanya menunjang saja.


Biasanya diberikan dokter selama 5 hari dengan dosis 1 x 50 mg, mulai dimakan saat hari ke 3 haid atau hari ke 3 perdarahan lucut (withdrawal bleeding) setelah pemberian progesterone. Sekitar hari ke 10, dilakukan pendeteksian ovulasi dengan USG transvaginal untuk melihat tanda ovulasi. Jika terjadi perkembangan sel telur maka ovulasi akan segera terjadi. Hari tepatnya ovulasi dapat dideteksi dengan tes kit ovulasi.


Jika pemberian Chlomiphene dengan dosis 50 tidak berhasil dapat diulangi lagi pada bulan berikutnya dengan dosis yang sama atau ada yang memakai cara menaikkan dosis 2-3 kali lipat (100-150mg) perhari dalam dosis tunggal (=sekali makan) juga selama 5 hari.


Jika ternyata resisten (nggak mempan), dapat diberikan injeksi hormon FSH (Follicel Stimulating Hormon) sintetis. Dosis pemberian dinaikkan secara bertahap sampai terlihat respon adanya perkembangan sel telur (folikel).


PS : Untuk yang belum pernah hamil jika sudah satu tahun nikah (infertil) sebaiknya memeriksakan sperma terlebih dahulu sebelum melakukan induksi ovulasi.


* sumber : konsultasi-spesialis-obsgin.blogspot.com



TORCH


Apakah pemeriksaan TORCH itu ?

Pemeriksaan
TORCH adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi infeksi TORCH, yang disebabkan oleh parasit TOxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan virus Herpes.

Cara mengetahui infeksi TORCH adalah dengan mendeteksi adanya antibodi dalam darah pasien, yaitu dengan pemeriksaan :

  • Anti-Toxoplasma IgM dan Anti-Toxoplasma IgG
    (untuk mendeteksi infeksi Toxoplasma)
  • Anti-Rubella IgM dan Anti-Rubella IgG
    (Untuk mendeteksi infeksi Rubella)
  • Anti-CMV IgM dan Anti-CMV IgG
    (untuk mendeteksi infeksi Cytomegalovirus)
  • Anti-HSV2 IgM dan Anti-HSV2 IgG
    (untuk mendeteksi infeksi virus Herpes)

Infeksi toksoplasma dan CMV dapat dapat bersifat laten tetapi yang berbahaya adalah infeksi primer (infeksi yang baru pertama terjadi di saat kehamilan, terutama pada trimester pertama). Jadi, bila hasil pemeriksaan (yang dilakukan saat hamil) positif maka perlu dilihat lebih lanjut apakah infeksi baru terjadi atau telah lama berlangsung. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan :

  • Aviditas Anti-Toxoplasma IgG
  • Aviditas Anti-CMV IgG

Mengapa Ibu Hamil Perlu Melakukan Pemeriksaan TORCH ?

Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, dan dapat juga menyebabkan kelainan pada janin yang dikandungnya. Kelainan yang muncul dapat bersifat ringan atau berat, kadang-kadang baru timbul gejala setelah remaja.

Kelainan yang muncul dapat berupa :

  • kerusakan mata (radang mata)
  • kerusakan telinga (tuli)
  • kerusakan jantung
  • gangguan pertumbuhan
  • gangguan saraf pusat
  • kerusakan otak (radang otak)
  • keterbelakangan mental
  • pembesaran hati dan limpa

Pada umumnya, infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil tidak bergejala sehingga untuk mendiagnosis adanya infeksi TORCH diperlukan pemeriksaan laboratorium

Siapa & kapan perlu melakukan pemeriksaan TORCH ?

  • Wanita yang akan hamil atau merencanakan segera hamil

  • Wanita yang baru/sedang hamil bila hasil sebelumnya negatif atau belum diperiksa, idealnya dipantau setiap 3 bulan sekali

  • Bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi pada saat hamil

PANEL TORCH

  • Anti-Toxoplasma IgM

  • Anti-Toxoplasma IgG

  • Anti-Rubella IgM

  • Anti-Rubella IgG

  • Anti-CMV IgM

  • Anti-CMV IgG

  • Anti HSV2 IgM

  • Anti HSV2 IgG

Bayi yang lahir sehat tanpa cacat merupakan idaman semua ibu hamil. Karena itu, ibu hamil harus merawat kehamilannya sejak dini dengan memeriksakan diri secara teratur ke dokter, menjaga kebersihan dan mengkonsumsi makanan bergizi. Disamping itu, melakukan pemeriksaan laboratorium sebelum dan selama kehamilan juga sangat penting.



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds