Analisis sperma adalah pemeriksaan untuk menilai ciri dan mutu spermatozoa dalam air mani suami, agar dapat dinilai apakah terdapat ketidaknormalan yang dapat mengganggu kesuburan dan menghambat terjadinya pembuahan.

Pemeriksaan ini meliputi:

· Warna, bau, volum, pH, pencairan (likuefaksi), dan kekentalan (viskositas) air mani, serta apakah ada sel-sel lain dalam cairan mani.

· Jumlah, bentuk, dan gerakan sperma-tozoa; % spermatozoa yang bergerak dan yang bergerak lurus; serta kecepatan gerak spermatozoa.

· Uji migrasi sperma in vitro

· Uji MAR (mixed agglutination reaction), untuk menilai penggumpalan spermatozoa

· Uji HOS (hypo-osmotic swelling), untuk menilai keutuhan selaput sel spermatozoa.

· Uji fruktosa

Selain itu, juga diperiksa faktor imunoandrologis istri terhadap spermatozoa suami untuk menilai apakah terdapat zat antibodi anti-sperma yang dapat menghambat perjalanan spermatozoa menuju sel telur. Pemeriksaan imunoandrologis meliputi:

· Uji Kibrick, untuk menilai adanya faktor penggumpal (aglutinasi) spermatozoa suami dalam serum darah istri.

· Uji Isojima, untuk menilai adanya faktor penghambat gerak spermatozoa dalam serum darah istri.

· Uji adaptasi sperma, untuk menilai berapa lama daya-tahan hidup spermatozoa dalam serum darah istri.

Aturan persiapan untuk pasien

1. Puasa sanggama (abstinensi) sedikitnya 3 hari dan paling lama 5 hari berturut-turut.

2. Air mani dikumpulkan dengan cara masturbasi, boleh dengan atau tanpa bantuan istri, tidak boleh dengan sanggama terputus atau menggunakan kondom (kecuali kondom khusus untuk keperluan ini).

3. Air mani ditampung secara keseluruhan (jangan sampai tumpah) ke dalam wadah gelas khusus steril, yang telah diberikan petugas Laboratorium dan diberi label nama pasien.

4. Untuk pemeriksaan imunoandrologis, istri akan diambil bahan percontoh darahnya.




0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds